
"Kalau untuk lawyer enggak ada kepikiran ke situ. Inginnya jadi notaris saja sih sebenarnya. Notaris biar urusan tanah saja. Kalau lawyer sering bertentangan dengan hati. Lawyer itu kan harus membela klien. Klien itu salah, harus benar. Itu bertentangan dengan hati. Itu yang buat aku enggak bisa," papar Kristina saat ditemui di Plaza Senayan, Jumat (19/8/2011).
Kuliah diakui Kristina cukup menguras pikiran dan tenaga. Dia juga masih harus mengatur jadwal menyanyi dengan jadwal kuliah.
"Lumayan membagi waktunya menguras pikiran otak dan tenaga. Ada hal yang dikorbankan, saat mengamen (bernyanyi). Kalau jadwal jauh-jauh hari kemudian ujian mendadak. Akhirnya, aku diskusikan dengan dekan, alhamdulillah diizinkan," tandasnya.
Bukan tanpa alasan Kristina mengambil jurusan hukum. Ketika menjadi seorang istri, dunia hukum terasa awam di mata Kristina. Kini, ingin belajar hukum agar bisa mengerti.
"Hukum ini universal, bisa ke mana saja. Artinya, segala permasalahan di negara ini banyak banget, larinya ke hukum juga. Jadi buat aku berkaitan dengan kerjaan aku, kontrak. Insya Allah aku kuliah hukum jadi mengerti," pungkasnya.
0 comments:
Posting Komentar